Wednesday, May 2, 2007

KAI


Kaiku seorang pensiunan tentara
Karena itu, kaiku bermental baja
Kaiku sangat tangguh dan perkasa
Kalo boleh kubilang, kaiku sepantar gatot kaca

Kaiku orang rajin dan telaten
Bangun subuhnya selalu teng
rutinan setelah subuh :
rebus air, mandi, sholat,
lalu naik sepeda atau berjalan kaki keliling kota

Kaiku punya segudang cerita,
Waktu kecil dulu, saat berangkat bobo’
Kakek rajin mendongeng untukku
Baik itu cerita para Nabi, cerita perjuangan, cerita binatang, cerita perjuangan, sampai kisah Palui dan Intingan

Kai adalah seorang qowwam dalam keluarga
Dengan anak 8, dan cucu sekarang 23
(Semoga kai sempat melihat buyutnya)
sungguh, kai sangat punya wibawa
bahkan menurut cerita, “jelangkung” pun takut padanya
Waa…kaiku sakti mandraguna…..??!!!

Namun kini, kaiku sudah tua plus renta
Teramat sering kai lupa
Kadang berulang-ulang menanyakan hal yang sama
Kadang juga kesusahan dalam berkata-kata
Karena giginya udah hangus semua

Tapi itu semua tidak mengurangi Cinta, Sayang & Bangga ku padanya….
Pokoknya Kaiku T..O..P B..G..T dah
Love U Kai






Kai, kangen nih...kagangan....


ingat dulu waktu aa masih kecil, kai sosok yang aa takuti sekaligus aa segani dan hormati.


Kai kawan bermain sekaligus orang tua.


Kai bagi aa adalah teman berbagi kisah, curhat, maupun lawan debat.


Ingat dulu, kai sering ngajak jalan kaki di subuh hari sambil bercerita tentang banyak hal.


kai menemani aa tumbuh dari kecil ampe sekarang....


Kai ingat, saat kecil aa sering nginap di rumah kai, tapi tengah malam aa selalu terbangun dan menangis minta diantar pulang. Saat aa bangun, nini sibuk ngasih makan biar diam dan di subuh buta Kai terpaksa mengantar pulang naik sepeda.....


Kai tahu saat Favorit aa? saat kita mulai menaiki jembatan Antaludin, angin berhembus meniup daun-daun yang jatuh semalam diterpa angin. Pasti dengan usaha keras, kai menggenjot sepeda yang berusaha naik jembatan tanpa meminta aa turun. Embun subuh yang dingin tak mampu menahan keringat kai yang keluar. Samapi di atas jembatan, aki akan menambah kecepatan sampai saatnya mului jalan turun...ini nih...kita meluncur dengan cepat. Walau berada di belakang, aa merasa bisa terbang, sambil membentangkan tangan aa berteriak "waaaaaaaa"....sungguh, aa begitu menikmati kegiatan itu yang sering kita lakukan bersama dulu....aa pun tahu, kai begitu senang saat aa tertawa riang...


Tapi pernah juga aa begitu marah dan jengkel sama Kai, saat aa dapat "kopiah panas" di pipi dari kai....


"kopiah panas" itu aa kada akan pernah lupa. Saat itu bulan Puasa, aa, gito, Noni seperti biasa nginap di rumah Kai, tengah malam belum sahur om Pansah datang dari banjar Kita semua keluarga terbangun. Entah kenapa karena kami pikir itu udah sahur, kami keluar rumah jalan-jalan. seperti biasa sehabis sholat subuh kai sering ngajak kami jalan. malam itu pun kami keluar seperti biasa bermain di taman kota. pagi menjelang, kami pulang...namun sampai di ambang pintu kami disambut kai dengan muka marah dan kopiah panas..pengeeeen banget nangis saat itu namun gak berani sambil bertanya-tanya apa salah kami padahal jalan-jalan subuh sudah biasa kita lakukan bersama namun kenapa kali ini kai marah besar?. Pikiran anak-anak kami tidak ngerti bahwa saat kami keluar, belum waktunya sahur dan orang rumah khawatir sibuk mencari-cari.


Kini setelah Nini wafat kai kelihatan begitu jatuh. kami tahu kai begitu kehilangan...kami pun begitu kai.


Kai.....maafkan aa jika sekarang aa kada bisa menemani dan merawat kai seperti kai merawat aa dulu. Tapi Kai pasti tahu bahwa aa selalu berdoa untuk kai di setiap sholat aa, di setiap pinta aa. Kami semua tetap sayang sama kai bagaimanapun keadaan kai....bangganya kami padamu tidak berkurang....Kai tetap pemimpin keluarga yang paling disegani.....kami bangga punya kai...


Allah, terimakasih telah memberikan kai di tengah-tengah keluarga kami......