Subhanallah, Rezeki Allah itu memang selalu ada, tidak tentu dari mana datangnya.
Pernah selintas waktu Qu mikir rezeki itu sebenarnya datangnya dari mana dan bentuknya seperti apa?. Apakah semisal seperti tiba-tiba memenangkan undian gitu? Tapi seperti mimpi dan impian aja rasanya. Dari gaji yang diterima tiap bulan? Bukakah itu sifatnya rutin? Dan sepertinya memang buah jerih payah qita kerja koq. Lah, terus pintu rezeki dari mana donk ya? Wong usaha lain aja gak punya koq. Kalo berdagang atau usaha, mungkin bolehlah tiba-tiba banayk pelanggan, dagangan laku keras, dsb. Lah kalau pekerja rutinan? Bukankah hanay gaji yang tiap bulan teresbut yang diharapkan? ?
Namun Qu akhirnya ketawa konyol sendiri pernah selintas berpikiran seperti itu. Sebenarnya memang rezeki Allah itu datangnya dari pintu mana aja koq. Asal qita pandai bersyukur, maka qita akan menyadari bahwasanya rezeki itu begitu banyak mengalir melimpahi qita.
Sebagai bukti kecil nih, kemarin qu diajakin makan bareng teman-teman kampus. Tiba-tiba datang seorang pengemis. Hanay pengen berbagi coz Qu belum ngeluarin 2.5% zakat gaji maka Qu ambil selembar riabuan dari tas. Tak ada niat pamer, riya ma teman-teman. Eh pas mau bayar, ternyata apa yang Qu makan dah dibayarin. Lihat?? Apa yang Qu keluarin langsung berbalas saat itu juga dari Allah kan?.
Tidak hanay itu, sorenya Qu kedatangan seorang teman dari Samarinda. Malamnya Qu diajakin makan bareng lagi di sebuah RM yang lumayan berkelas di kota Balikpapan ini.
Lihat kan?? Apa yang Qu keluarin secara ikhlas, kembali bahkan dalam jumlah yang berpuluh kali lipat dalam hari itu juga.
Ajaib? Entahlah Qu nyebutnya apa. Namun yang pasti, Allah selalu menepati janjinya.
- Barang siapa yang mengeluarkan hartanya di jalan Allah, maka Allah akan menggantinya dengan berkali lipat-
Wallahualam (^_^)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment