Friday, January 18, 2008

To Do List 2008 :

· Ngadain trakking paling tidak wisata ke salah satu ( Bali, lombok, Derawan)

· Akan langsung senyum tiap bangun tidur

· Gak malas lagi klo diajak kencan di tengah malam sama ALLAH

· Ehm..ehm …Nemu seorang yang bisa bikin jantung berdetak 3 X lebih cepat.

· Ngunjungi Orang Utan di Wanariset. Binatang jg perlu teman kan?

· Udah bisa renang + Ngapung di Bulan Maret

· Merasakan serunya jadi Nelayan sambil mandangin purnama di laut lepas

· Khatam Qur’an tiap tahun di Ramadhan

· Lebih care ma family

· Rajin belajar nulis apapun yang terbesit

· Nemu mangsa baru yang mau ntraktir makan siang, makan malam, kalo perlu ma shopping2.

· Punya computer baru

· Berhemat biar rumah gak ngontrak lagi.

· Jadi Sarjana (yang ini hukumnya hampir wajib)

· Ngunjungi si mbah di Jawa n minta maaf cucunya ini gak bisa berbahasa seperti beliau. Sehingga selama ini jarang ngobrol.

· Lebih banyak berbagi sama saudara kurang beruntung

· Punya sahabat baru

· Ngikut kelas Yoga

· Punya foto usia 24. Biar kelihatan perbedaan di tiap usia

· Punya sofa baru .

· Fasih main roller Blade ( target Akhir Februari)

· Kursus bahasa Inggris. Biar punya kelihaian selain bahasa Banjar

· Gak tidur lagi after sholat subuh (duhhh yang ini koq berat banget rasanya ya)

· Pengen snorkling lagiiiiii

· Nambahin berat Badan

Friday, December 14, 2007

Jempolqu, dataqu

Beberapa hari yang lalu mba Niluh, teman Qu kena Razia yang digelar aparat polisi Balikpapan dan malangnya, semua surat menyurat kendaraan Mba Niluh udah gak berlaku lagi alias habis masa sahnya. SIM ga ada, STNK mati, dan melanggar lalu lintas. Jelas-jelas ada tanda dilarang memutar, eh si mba tetap muter di sono ketangkap basah karena emang pak polisi jaganya di depan putaran tadi....gak bisa ngelak dounk....kalau kayak gini, gak bisa apa lagi selain nyesal n mengakui kesalahan sendiri. Nyalahin polisi, mana bisa?.
beberapa waktu dulu, qu pernah mbayangkan (setelah itu terlupa), pas kejadian mba Niluh ini teringat lagi. Qu berandai-andai gimana ya kalau semua data kita tu tersimpan di jempol tangan qita. Ya dari Surat Mengemudi, ATM,kartu kredit, Kartu Tanda Penduduk, Kartu Berobat, Kartu anggota lain-lain, kartu lain-lain.
selama ini kan dompet penuh dengan kartu-kartu tersebut. Kadang- kadang mau pergi keluar dengan jarak dekat, malas bawa-bawa segala kartu.
kan bisa lebih efisien tuh. kalo pas ada razia tinggal tunjukin jempol. mau ngambil duit tinggal pek jempol.
bahkan yang agak ngeri. kalau ada ditemukan mayat tak dikenal, tinggal periksa jempol ajah. jempol sebagai database diri kita.
jadi semua instansi terkait, (Polisi, Bank, Catatan Sipil,dll) punya satu alat yang sama.
keren kan?????

kapan ya kira-kira bisa terwujud?.
bagi yang berkompeten, ayo donk dipikirin gimana caranya biar bisa?

Friday, November 30, 2007

1 lagi malaikat pergi


Bumi memang tidak pernah berhenti berotasi kecuali hari akhir yang telah dituliskan itu telah datang. Begitupun juga slide-slide kehidupan penduduknya, teruus saja berputar sampai hari perjanjian itu datang menagih janji.
Stage demi stage silih berganti membentuk rangkaian sebuah film berjudul perjalanan hidup.
Di dunia ini memang banyak sekali kejadian-kejadian, keajaiban, tangisan, kebahagiaan, pertemuan, perpisahan, dll..dll…
Berganti gentian mereka menyambangi pribadi-pribadi sehingga menjadi sebuah frase kehidupan sang pribadi itu.
Seperti kali ini, setelah mungkin selesai menunaikan tugasnya untukqu malaikat itu harus pergi menjalankan misi barunya. Allah itu maha penyayang dan pemurah, sudah terbukti. Dia memberikan qu malaikat-malaikat berupa sahabat-sahabat yang bermuka jernih dan berhati bening.
Tapi sayang deh, mereka gak pernah lama mengisi ruang hari-hari qu. Tapi justru seperti itu, qu menyadari betapa berartinya mereka bagi qu.
Terkadang kita baru menyadari betapa penting dan berartinya orang-orang di sekitar kita setelah ia pergi dari keseharian kita.
Seperti itu pula lah yang qu rasakan saat ini.
1 lagi malaikat yang diutus Allah untuk qu harus pergi. Bukan karena qu tak butuh dia lagi, juga qu yakin bukan karena dia bosan dengan qu. Tapi dia harus pergi melanjutkan misinya untuk menerangi kehidupan orang lain lagi.
Renata, Renny, Nani, Noni, Andi, Robbi, dan sekarang Wina satu persatu harus pergi.
Mereka tidak bisa lagi berada di sisi qu saat qu merasa lemah. Tapi qu yakin do’a qu dan do’a mereka selalu senada.
Sedih??....so pasti. Namun qu tak ingin menyalahkan Allah karena menugaskan mereka untuk orang lain. Karena memang begitulah cara Allah mengajari qu menjadi orang yang mandiri. Mereka orang-orang terpilih untuk menjadi penerang bagi orang lain, jadi mereka harus terus menunaikan tugas itu.
Qu hanya berharap, mereka terus menjadi cahaya, menerangi kehidupan orang yang mereka hampiri.
”Kalian tidak akan meninggalkan seseorang dengan keadaan yang sama sebelum kalian datang”
Terimakasih kalian menghampiri qu ya and keep On Fighting ya......

Wednesday, November 21, 2007

Saudara Baru

Alhamdulillah…ada kegembiraan yang meledak-ledak rasanya dalam dada ini ba’da shalat ashar tadi…
Betapa tidak, seorang teman kuliah yang juga teman di kantor yang kukenal sebagai seorang non muslim, tadi datang ke mushola dengan wajah yang basah dan menatapku sambil senyum seraya mengambil mukena yang tergelat di atas lemari. Aku masih bingung dengan apa yang dilakukannya. Dengan muka yang bingung, kulayangkan pertanyaan
“kamu mau tidur?” (a stupid question lah kubilang sekarang).
“ nggak mba. Aku mau sholat”
“kamu…..” beberapa detik aku mencoba mencari pertanyaan yang tepat.
“ kamu kan Non-Muslim”. “ oh kamu.... muallaf?” tebakku langsung
”Iya mba” senyumnya semakin mengembang. Entah apakah berarti malu, ataukah sebagai ungkapan `iya...ini aku saudara barumu, maka terimalah aku`.
”Alhamdulillah....Keep istiqomah ya neng” sambutku. Langsung quberikan pelukan mewakili semua saudara sebagai tanda selamat datang dan sukacitanya kami menyambut seorang saudara baru.
Teringat lagi beberapa waktu yang lalu saat qu masih ngontrak rumah sendirian. Kemudian qu putuskan untuk menerima seorang teman lagi bersama-sama ngontrak. Namun perempuan itu non muslim. Banyak orang bilang bahwa dilarang menempati sebuah rumah dengan seorang yang bukan seagama. Qu bingung juga sih waktu itu. Namun sepertinya teman qu itu menunjukkan tabiat baik koq jadi apa salahnya?. Dan benar, selama berkumpul, dia sering bertanya-tanya tentang islam, tentang sholat, tentang puasa. Dan saat dya bilang mau ikut qu sholat, betapa mengharu birunya perasaan hatiqu saat itu. Lucu dan haru melihat dya belajar wudhu, kemudian belajar memakai mukena.
Saat qu memimpin dya sholat, benar ada getaran hebat di hatiqu.
Terlepas dari benar atau tidaknya qu mempimpin dya sholat. Padahal dya belum bersyahadat di hadapan saksi-saksi (Ulama?). Kalau memang salah, semoga Allah mengampuni qu.
Besok-besok, dya mulai ikut ibadah puasa....huu...senengnya.....Dan sekarang,, dya sudah merupakan bagian dari saudara muslim di muka bumi ini.

Alhamdulillah...segala puji bagi_Mu ya Allah...Engkau turunkan hidayah-Mu kepada makhlukMu. Tetap lindungi dia ya Allah...tunjuki kepada kami jalan kebenaran.
" Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk ke dalam agama Allah dengan berbondong-bondong. Maka bertasbihlah memuji Allah dan mohon ampunlah kepadaNya. Sesungguhnya Allah Maha Menerima taubat."

Friday, November 16, 2007

Menangis sebagai terapi jiwa

Pernah menyadari gak? setidaknya merasa bahwa sebenarnya menangis itu butuh tenaga?. Gak Pernah? Coba ajah.
Setelah menangis dengan benar-benar penuh perasaan apalagi plus ngamuk-ngamuk ato nyongsor-nyongsor selama 1 jam, pasti habis tu bakalan ngerasa lemas, malas n gak punya power buat ngelakuin apapun.
Banyak orang bilang menangis itu memalukan dan kekanakan banget, gak tegar, apalagi bagi laki-laki, kayaknya menangis itu perbuatan haram dan bakalan dapat dosa besar (padahal alasan sebenarnya sih Cuman harga diri ajah. Takut dibilangin gak laki-laki) he..he….
Jadi banyak orang yang dengan sekuat tenaga menahan tangis walaupun hatinya begitu teramat pedih, takut, resah, gelisah , dll lah…
Tapi bagi qu, menangis itu merupakan terapi loh…qu menyebutnya terapi jiwa... Kenapa bisa begitu? Pikir aja, biasanya kita menangis karena merasa apa yang kita tanggung terlalu berat, sampai seolah tidak mampu lagi melakukan apapun selain menangis. Di saat itu, kita menyadari ketidakmampuan kita sebagai makhluk. Apalagi yang bisa kita lakukan sebagai makhluk selain hanya menangis minta ampunan, minta pertolongan kepada sang Khalik. Terasa sebenarnya begitu kecilnya kita di hadapan Allah, sang pemilik pemilik alam semesta beserta isinya termasuk kita.
Menangis juga berguna sebagai obat alami loh. Obat cuci mata paling ampuh. Setelah seharian digunakan, mata kita memerlukan cairan. Cairan mata yang paling bagus, ya air mata. Jadi, menangislah untuk kesehatanmu.
Lagi, menangis bisa digunakan sebagai bentuk permohonan. Lebih canggih, sebagai bentuk perintah. Contoh : Seorang bayi yang belum bisa bicara, kalau dy haus, maka menangis merupakan cara nya untuk meminta sesuatu sama mamanya. Ada lahi, perempuan yang menangis biasanya mengandung makna “ tolong jangan sakiti aku” he…he…..
Airmata bahkan sebagai penolong si akhirat kelak. Sehelai bulu mata yang pernah basah oleh iar mata si pemilik saat memohon ampunan atau mengingat Allah, maka nanati bulu mata tsb akan bersaksi di persidangan alam kekal. Sehingga selamatlah si pemilik bulumata dari neraka.
Subhanallah ternyata menangis itu buka hal yang memalukan loh. Bahkan punya banyak manfaat.
Jadi ! menangis, kenapa mesti malu ?????

Monday, October 22, 2007

Sepupuku, Ilalangku

Hmm...Hari pertama masuk kerja setelah merayakan Lebaran dan Libur besar.....hm maleesss banget masuk kantor lagi tapi yah yang namanya kewajiban.. lagian kan tanggung jawab kita makan dari gaji pemberian perusahaan koq.
O..ya...Do'a umum saat lebaran dulu nih...Minal Aidin wal Faidzin...moga dengan minta maaf ke orang-orang yang qu kenal, bisa menjadi salah satu jalan bagi qu untuk kembali ke Fitrah. Setiap anak manusia dilahirkan dengan kondisi fitrah koq...cuman aja sekalinya gede banyak bikin dosa he..he...
Tadi malam sih iseng buka kembali diary iseng 4 tahunan yang lalu. he..he...aneh aja tulisannya....cerita sedih mulu tapi yang jadi aneh, cerita sedih tapi saat mbaca ulang tadi malam koq sambil senyum-senyum gitoh. habisnya koq segitunya dulu qu ya?. semua scene disikapi dengan perasaan sedih. Padahal kalo dilihat dari sudut waktu sekarang, qu tu termasuk beruntung beruntung banget. Yaa jadikan pembelajaranlah.
Ada satu tulisan yang bikin rada nyemak di hati qu. Tentang seorang sepupu qu yang qu banggakan deh. Aneh aja sih, qu yang gak gampang muji orang lain ternyata luluh untuk muji dy walaupun dalam sebuah diary..mpe sekarang dya belum tahu loh bahwa qu pernah dengan sepenuh hati dan jiwa begitu memuji dan membanggakannya.
berikut qu tulis ulang deh.
Masih pantaskah qu merasa iri hati setelah mengetahui sebagian dari bebannya?. Ria, perempuan tegar itu semakin berhasil membuat qu merasa kecil, merasa jadi perempuan lemah. Qu memang gak ada apa-apanya diabnding dia. Keceriannya yang membuat orang lain merasa nyaman saat bersamanya, jelas qu tak punya. Kecantikannya yang sering dipuja-puja, jelas pada qu tak ada. Kecerdasannya yang selalu terlihat, jelas padaqu tak ada. Kesupelannya, kelincahannya. Dan yang jelas, ketegarannya dalam menghadapi cobaan yang membuat qu jealous.
Semua yang ada padanya membuat qu berpikir jika qu yang berada dalam situasi seperti itu, akankah qu setegar dia?.
Sungguh qu malu menyadari qu sering iri dengan keadaannya. Pantaskah?
Perempuan malang yang begitu tegar dalam sejumlah masalah yang menumpuk menjejejali jiwanya, ia masih bisa tertawa dan menanyakan keadaa orang lain.
Tetaplah tegar melati......Mmm... bukan....bukan melati....tapi lebih pantas menjadi ilalang.
Yach..tataplah menapak ilalang...walau angin menyeretmu...
sstt...tapi jangan terlalu cerewet lagi ya....
Sepupuku, Ilalangku, 27082004
12.45 subuh

Tuesday, September 4, 2007

Rezeki Allah ada di mana-mana

Subhanallah, Rezeki Allah itu memang selalu ada, tidak tentu dari mana datangnya.
Pernah selintas waktu Qu mikir rezeki itu sebenarnya datangnya dari mana dan bentuknya seperti apa?. Apakah semisal seperti tiba-tiba memenangkan undian gitu? Tapi seperti mimpi dan impian aja rasanya. Dari gaji yang diterima tiap bulan? Bukakah itu sifatnya rutin? Dan sepertinya memang buah jerih payah qita kerja koq. Lah, terus pintu rezeki dari mana donk ya? Wong usaha lain aja gak punya koq. Kalo berdagang atau usaha, mungkin bolehlah tiba-tiba banayk pelanggan, dagangan laku keras, dsb. Lah kalau pekerja rutinan? Bukankah hanay gaji yang tiap bulan teresbut yang diharapkan? ?
Namun Qu akhirnya ketawa konyol sendiri pernah selintas berpikiran seperti itu. Sebenarnya memang rezeki Allah itu datangnya dari pintu mana aja koq. Asal qita pandai bersyukur, maka qita akan menyadari bahwasanya rezeki itu begitu banyak mengalir melimpahi qita.
Sebagai bukti kecil nih, kemarin qu diajakin makan bareng teman-teman kampus. Tiba-tiba datang seorang pengemis. Hanay pengen berbagi coz Qu belum ngeluarin 2.5% zakat gaji maka Qu ambil selembar riabuan dari tas. Tak ada niat pamer, riya ma teman-teman. Eh pas mau bayar, ternyata apa yang Qu makan dah dibayarin. Lihat?? Apa yang Qu keluarin langsung berbalas saat itu juga dari Allah kan?.
Tidak hanay itu, sorenya Qu kedatangan seorang teman dari Samarinda. Malamnya Qu diajakin makan bareng lagi di sebuah RM yang lumayan berkelas di kota Balikpapan ini.
Lihat kan?? Apa yang Qu keluarin secara ikhlas, kembali bahkan dalam jumlah yang berpuluh kali lipat dalam hari itu juga.
Ajaib? Entahlah Qu nyebutnya apa. Namun yang pasti, Allah selalu menepati janjinya.
- Barang siapa yang mengeluarkan hartanya di jalan Allah, maka Allah akan menggantinya dengan berkali lipat-
Wallahualam (^_^)