Alhamdulillah…ada kegembiraan yang meledak-ledak rasanya dalam dada ini ba’da shalat ashar tadi…
Betapa tidak, seorang teman kuliah yang juga teman di kantor yang kukenal sebagai seorang non muslim, tadi datang ke mushola dengan wajah yang basah dan menatapku sambil senyum seraya mengambil mukena yang tergelat di atas lemari. Aku masih bingung dengan apa yang dilakukannya. Dengan muka yang bingung, kulayangkan pertanyaan
“kamu mau tidur?” (a stupid question lah kubilang sekarang).
“ nggak mba. Aku mau sholat”
“kamu…..” beberapa detik aku mencoba mencari pertanyaan yang tepat.
“ kamu kan Non-Muslim”. “ oh kamu.... muallaf?” tebakku langsung
”Iya mba” senyumnya semakin mengembang. Entah apakah berarti malu, ataukah sebagai ungkapan `iya...ini aku saudara barumu, maka terimalah aku`.
”Alhamdulillah....Keep istiqomah ya neng” sambutku. Langsung quberikan pelukan mewakili semua saudara sebagai tanda selamat datang dan sukacitanya kami menyambut seorang saudara baru.
Teringat lagi beberapa waktu yang lalu saat qu masih ngontrak rumah sendirian. Kemudian qu putuskan untuk menerima seorang teman lagi bersama-sama ngontrak. Namun perempuan itu non muslim. Banyak orang bilang bahwa dilarang menempati sebuah rumah dengan seorang yang bukan seagama. Qu bingung juga sih waktu itu. Namun sepertinya teman qu itu menunjukkan tabiat baik koq jadi apa salahnya?. Dan benar, selama berkumpul, dia sering bertanya-tanya tentang islam, tentang sholat, tentang puasa. Dan saat dya bilang mau ikut qu sholat, betapa mengharu birunya perasaan hatiqu saat itu. Lucu dan haru melihat dya belajar wudhu, kemudian belajar memakai mukena.
Saat qu memimpin dya sholat, benar ada getaran hebat di hatiqu.
Terlepas dari benar atau tidaknya qu mempimpin dya sholat. Padahal dya belum bersyahadat di hadapan saksi-saksi (Ulama?). Kalau memang salah, semoga Allah mengampuni qu.
Besok-besok, dya mulai ikut ibadah puasa....huu...senengnya.....Dan sekarang,, dya sudah merupakan bagian dari saudara muslim di muka bumi ini.
Alhamdulillah...segala puji bagi_Mu ya Allah...Engkau turunkan hidayah-Mu kepada makhlukMu. Tetap lindungi dia ya Allah...tunjuki kepada kami jalan kebenaran.
" Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk ke dalam agama Allah dengan berbondong-bondong. Maka bertasbihlah memuji Allah dan mohon ampunlah kepadaNya. Sesungguhnya Allah Maha Menerima taubat."
Betapa tidak, seorang teman kuliah yang juga teman di kantor yang kukenal sebagai seorang non muslim, tadi datang ke mushola dengan wajah yang basah dan menatapku sambil senyum seraya mengambil mukena yang tergelat di atas lemari. Aku masih bingung dengan apa yang dilakukannya. Dengan muka yang bingung, kulayangkan pertanyaan
“kamu mau tidur?” (a stupid question lah kubilang sekarang).
“ nggak mba. Aku mau sholat”
“kamu…..” beberapa detik aku mencoba mencari pertanyaan yang tepat.
“ kamu kan Non-Muslim”. “ oh kamu.... muallaf?” tebakku langsung
”Iya mba” senyumnya semakin mengembang. Entah apakah berarti malu, ataukah sebagai ungkapan `iya...ini aku saudara barumu, maka terimalah aku`.
”Alhamdulillah....Keep istiqomah ya neng” sambutku. Langsung quberikan pelukan mewakili semua saudara sebagai tanda selamat datang dan sukacitanya kami menyambut seorang saudara baru.
Teringat lagi beberapa waktu yang lalu saat qu masih ngontrak rumah sendirian. Kemudian qu putuskan untuk menerima seorang teman lagi bersama-sama ngontrak. Namun perempuan itu non muslim. Banyak orang bilang bahwa dilarang menempati sebuah rumah dengan seorang yang bukan seagama. Qu bingung juga sih waktu itu. Namun sepertinya teman qu itu menunjukkan tabiat baik koq jadi apa salahnya?. Dan benar, selama berkumpul, dia sering bertanya-tanya tentang islam, tentang sholat, tentang puasa. Dan saat dya bilang mau ikut qu sholat, betapa mengharu birunya perasaan hatiqu saat itu. Lucu dan haru melihat dya belajar wudhu, kemudian belajar memakai mukena.
Saat qu memimpin dya sholat, benar ada getaran hebat di hatiqu.
Terlepas dari benar atau tidaknya qu mempimpin dya sholat. Padahal dya belum bersyahadat di hadapan saksi-saksi (Ulama?). Kalau memang salah, semoga Allah mengampuni qu.
Besok-besok, dya mulai ikut ibadah puasa....huu...senengnya.....Dan sekarang,, dya sudah merupakan bagian dari saudara muslim di muka bumi ini.
Alhamdulillah...segala puji bagi_Mu ya Allah...Engkau turunkan hidayah-Mu kepada makhlukMu. Tetap lindungi dia ya Allah...tunjuki kepada kami jalan kebenaran.
" Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk ke dalam agama Allah dengan berbondong-bondong. Maka bertasbihlah memuji Allah dan mohon ampunlah kepadaNya. Sesungguhnya Allah Maha Menerima taubat."
No comments:
Post a Comment