Beberapa hari yang lalu mba Niluh, teman Qu kena Razia yang digelar aparat polisi Balikpapan dan malangnya, semua surat menyurat kendaraan Mba Niluh udah gak berlaku lagi alias habis masa sahnya. SIM ga ada, STNK mati, dan melanggar lalu lintas. Jelas-jelas ada tanda dilarang memutar, eh si mba tetap muter di sono ketangkap basah karena emang pak polisi jaganya di depan putaran tadi....gak bisa ngelak dounk....kalau kayak gini, gak bisa apa lagi selain nyesal n mengakui kesalahan sendiri. Nyalahin polisi, mana bisa?.
beberapa waktu dulu, qu pernah mbayangkan (setelah itu terlupa), pas kejadian mba Niluh ini teringat lagi. Qu berandai-andai gimana ya kalau semua data kita tu tersimpan di jempol tangan qita. Ya dari Surat Mengemudi, ATM,kartu kredit, Kartu Tanda Penduduk, Kartu Berobat, Kartu anggota lain-lain, kartu lain-lain.
selama ini kan dompet penuh dengan kartu-kartu tersebut. Kadang- kadang mau pergi keluar dengan jarak dekat, malas bawa-bawa segala kartu.
kan bisa lebih efisien tuh. kalo pas ada razia tinggal tunjukin jempol. mau ngambil duit tinggal pek jempol.
bahkan yang agak ngeri. kalau ada ditemukan mayat tak dikenal, tinggal periksa jempol ajah. jempol sebagai database diri kita.
jadi semua instansi terkait, (Polisi, Bank, Catatan Sipil,dll) punya satu alat yang sama.
keren kan?????
kapan ya kira-kira bisa terwujud?.
bagi yang berkompeten, ayo donk dipikirin gimana caranya biar bisa?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment