Kemarin 17 Agustus 2007, dengan gembita seluruh rakyat negeri Indonesia tercinta ini merayakan 62 tahun kemerdekaan sebagai dasar kebebasan untuk mengatur negaranya sendiri, untuk memiliki hak atas tanah sendiri. Laiknya sebuah kemenangan, maka setiap tahun pula negeri ini merayakan kemerdekaan tersebut dengan kegembiraan. Karena itu, tidak salah jikalau kemarin seluruh rakyat bergembira tumpah blek merayakan kebebasan yang entah apa arti kemerdekaan dan kebebasan bagi mereka.
Karena, ada seorang sahabat pernah bilang pada Qu bahwa dia pengen banget menjadi pribadi bisa hidup bebas. Bebas melakukan apa yang dia ingin lakukan, bebas melakukan apa yang dia pengenkan (?). entahlah apa maksud bebas bagi dia. Qu gak begitu ngerti apa yang dimaksudkan ”bebas” oleh teman tersebut..
Namun yang Qu yakini, setiap manusia (pada jaman sekarang tentunya), memiliki kebebasan koq. Bahkan kebebasan tersebut dijamin oleh Agama bagi kita yang beragama dan dijamin oleh Undang-undang sebagai kita yang berwargaNegara..
Namun tentunya kebebasan tersebut punya batasa-batasan yang mengaturnya. Karean kita hidup pada dasarnya bukan untuk kita sendiri dan bukan hanya kita sendiri. Kita punya orang tua yang melahirkan dan menumbuhkembangkan kita, kita punya saudara dan lingkungan yang membentuk watak dan pribadi kita. Bahkan kita punya Tuhan yang juga mengatur kebebasan kita sebagai makhluk. Jika kita masing-masing individu ingin bebas-sebebasnya, maka tentunya kebebasan itu akan saling berbenturan. Ya kan?.
Jadi, apakah bebas se bebas-bebasnya itu tidak bisa dan salah?. Entahlah....Qu gak bisa mendefinisikannya. Tapi yang Qu yakini, Allah menentukan batasan-batasan untuk kebebasan kita pastilah punya maksud tertentu dan untuk kebaikan kita juga.. Allah tidak mungkin menciptakan sederet aturan-aturan yang tidak boleh kita langgar hanya untuk menyengsarakan hamba-Nya. Betul???
Jadi, bagi yang merasa belum bebas, selamat berburu kebebasan yang dicari.
Dan bagi yang merasa udah bebas, selamat menikmati kebebasan dirasakan dan diraih saat ini.
Bisakah kita bersyukur atas kebebasan dan kemerdekaan ini?
Karena, ada seorang sahabat pernah bilang pada Qu bahwa dia pengen banget menjadi pribadi bisa hidup bebas. Bebas melakukan apa yang dia ingin lakukan, bebas melakukan apa yang dia pengenkan (?). entahlah apa maksud bebas bagi dia. Qu gak begitu ngerti apa yang dimaksudkan ”bebas” oleh teman tersebut..
Namun yang Qu yakini, setiap manusia (pada jaman sekarang tentunya), memiliki kebebasan koq. Bahkan kebebasan tersebut dijamin oleh Agama bagi kita yang beragama dan dijamin oleh Undang-undang sebagai kita yang berwargaNegara..
Namun tentunya kebebasan tersebut punya batasa-batasan yang mengaturnya. Karean kita hidup pada dasarnya bukan untuk kita sendiri dan bukan hanya kita sendiri. Kita punya orang tua yang melahirkan dan menumbuhkembangkan kita, kita punya saudara dan lingkungan yang membentuk watak dan pribadi kita. Bahkan kita punya Tuhan yang juga mengatur kebebasan kita sebagai makhluk. Jika kita masing-masing individu ingin bebas-sebebasnya, maka tentunya kebebasan itu akan saling berbenturan. Ya kan?.
Jadi, apakah bebas se bebas-bebasnya itu tidak bisa dan salah?. Entahlah....Qu gak bisa mendefinisikannya. Tapi yang Qu yakini, Allah menentukan batasan-batasan untuk kebebasan kita pastilah punya maksud tertentu dan untuk kebaikan kita juga.. Allah tidak mungkin menciptakan sederet aturan-aturan yang tidak boleh kita langgar hanya untuk menyengsarakan hamba-Nya. Betul???
Jadi, bagi yang merasa belum bebas, selamat berburu kebebasan yang dicari.
Dan bagi yang merasa udah bebas, selamat menikmati kebebasan dirasakan dan diraih saat ini.
Bisakah kita bersyukur atas kebebasan dan kemerdekaan ini?
No comments:
Post a Comment