Bumi memang tidak pernah berhenti berotasi kecuali hari akhir yang telah dituliskan itu telah datang. Begitupun juga slide-slide kehidupan penduduknya, teruus saja berputar sampai hari perjanjian itu datang menagih janji.
Stage demi stage silih berganti membentuk rangkaian sebuah film berjudul perjalanan hidup.
Di dunia ini memang banyak sekali kejadian-kejadian, keajaiban, tangisan, kebahagiaan, pertemuan, perpisahan, dll..dll…
Berganti gentian mereka menyambangi pribadi-pribadi sehingga menjadi sebuah frase kehidupan sang pribadi itu.
Seperti kali ini, setelah mungkin selesai menunaikan tugasnya untukqu malaikat itu harus pergi menjalankan misi barunya. Allah itu maha penyayang dan pemurah, sudah terbukti. Dia memberikan qu malaikat-malaikat berupa sahabat-sahabat yang bermuka jernih dan berhati bening.
Tapi sayang deh, mereka gak pernah lama mengisi ruang hari-hari qu. Tapi justru seperti itu, qu menyadari betapa berartinya mereka bagi qu.
Terkadang kita baru menyadari betapa penting dan berartinya orang-orang di sekitar kita setelah ia pergi dari keseharian kita.
Seperti itu pula lah yang qu rasakan saat ini.
1 lagi malaikat yang diutus Allah untuk qu harus pergi. Bukan karena qu tak butuh dia lagi, juga qu yakin bukan karena dia bosan dengan qu. Tapi dia harus pergi melanjutkan misinya untuk menerangi kehidupan orang lain lagi.
Renata, Renny, Nani, Noni, Andi, Robbi, dan sekarang Wina satu persatu harus pergi.
Mereka tidak bisa lagi berada di sisi qu saat qu merasa lemah. Tapi qu yakin do’a qu dan do’a mereka selalu senada.
Sedih??....so pasti. Namun qu tak ingin menyalahkan Allah karena menugaskan mereka untuk orang lain. Karena memang begitulah cara Allah mengajari qu menjadi orang yang mandiri. Mereka orang-orang terpilih untuk menjadi penerang bagi orang lain, jadi mereka harus terus menunaikan tugas itu.
Qu hanya berharap, mereka terus menjadi cahaya, menerangi kehidupan orang yang mereka hampiri.
”Kalian tidak akan meninggalkan seseorang dengan keadaan yang sama sebelum kalian datang”
Terimakasih kalian menghampiri qu ya and keep On Fighting ya......
Stage demi stage silih berganti membentuk rangkaian sebuah film berjudul perjalanan hidup.
Di dunia ini memang banyak sekali kejadian-kejadian, keajaiban, tangisan, kebahagiaan, pertemuan, perpisahan, dll..dll…
Berganti gentian mereka menyambangi pribadi-pribadi sehingga menjadi sebuah frase kehidupan sang pribadi itu.
Seperti kali ini, setelah mungkin selesai menunaikan tugasnya untukqu malaikat itu harus pergi menjalankan misi barunya. Allah itu maha penyayang dan pemurah, sudah terbukti. Dia memberikan qu malaikat-malaikat berupa sahabat-sahabat yang bermuka jernih dan berhati bening.
Tapi sayang deh, mereka gak pernah lama mengisi ruang hari-hari qu. Tapi justru seperti itu, qu menyadari betapa berartinya mereka bagi qu.
Terkadang kita baru menyadari betapa penting dan berartinya orang-orang di sekitar kita setelah ia pergi dari keseharian kita.
Seperti itu pula lah yang qu rasakan saat ini.
1 lagi malaikat yang diutus Allah untuk qu harus pergi. Bukan karena qu tak butuh dia lagi, juga qu yakin bukan karena dia bosan dengan qu. Tapi dia harus pergi melanjutkan misinya untuk menerangi kehidupan orang lain lagi.
Renata, Renny, Nani, Noni, Andi, Robbi, dan sekarang Wina satu persatu harus pergi.
Mereka tidak bisa lagi berada di sisi qu saat qu merasa lemah. Tapi qu yakin do’a qu dan do’a mereka selalu senada.
Sedih??....so pasti. Namun qu tak ingin menyalahkan Allah karena menugaskan mereka untuk orang lain. Karena memang begitulah cara Allah mengajari qu menjadi orang yang mandiri. Mereka orang-orang terpilih untuk menjadi penerang bagi orang lain, jadi mereka harus terus menunaikan tugas itu.
Qu hanya berharap, mereka terus menjadi cahaya, menerangi kehidupan orang yang mereka hampiri.
”Kalian tidak akan meninggalkan seseorang dengan keadaan yang sama sebelum kalian datang”
Terimakasih kalian menghampiri qu ya and keep On Fighting ya......