Friday, November 30, 2007

1 lagi malaikat pergi


Bumi memang tidak pernah berhenti berotasi kecuali hari akhir yang telah dituliskan itu telah datang. Begitupun juga slide-slide kehidupan penduduknya, teruus saja berputar sampai hari perjanjian itu datang menagih janji.
Stage demi stage silih berganti membentuk rangkaian sebuah film berjudul perjalanan hidup.
Di dunia ini memang banyak sekali kejadian-kejadian, keajaiban, tangisan, kebahagiaan, pertemuan, perpisahan, dll..dll…
Berganti gentian mereka menyambangi pribadi-pribadi sehingga menjadi sebuah frase kehidupan sang pribadi itu.
Seperti kali ini, setelah mungkin selesai menunaikan tugasnya untukqu malaikat itu harus pergi menjalankan misi barunya. Allah itu maha penyayang dan pemurah, sudah terbukti. Dia memberikan qu malaikat-malaikat berupa sahabat-sahabat yang bermuka jernih dan berhati bening.
Tapi sayang deh, mereka gak pernah lama mengisi ruang hari-hari qu. Tapi justru seperti itu, qu menyadari betapa berartinya mereka bagi qu.
Terkadang kita baru menyadari betapa penting dan berartinya orang-orang di sekitar kita setelah ia pergi dari keseharian kita.
Seperti itu pula lah yang qu rasakan saat ini.
1 lagi malaikat yang diutus Allah untuk qu harus pergi. Bukan karena qu tak butuh dia lagi, juga qu yakin bukan karena dia bosan dengan qu. Tapi dia harus pergi melanjutkan misinya untuk menerangi kehidupan orang lain lagi.
Renata, Renny, Nani, Noni, Andi, Robbi, dan sekarang Wina satu persatu harus pergi.
Mereka tidak bisa lagi berada di sisi qu saat qu merasa lemah. Tapi qu yakin do’a qu dan do’a mereka selalu senada.
Sedih??....so pasti. Namun qu tak ingin menyalahkan Allah karena menugaskan mereka untuk orang lain. Karena memang begitulah cara Allah mengajari qu menjadi orang yang mandiri. Mereka orang-orang terpilih untuk menjadi penerang bagi orang lain, jadi mereka harus terus menunaikan tugas itu.
Qu hanya berharap, mereka terus menjadi cahaya, menerangi kehidupan orang yang mereka hampiri.
”Kalian tidak akan meninggalkan seseorang dengan keadaan yang sama sebelum kalian datang”
Terimakasih kalian menghampiri qu ya and keep On Fighting ya......

Wednesday, November 21, 2007

Saudara Baru

Alhamdulillah…ada kegembiraan yang meledak-ledak rasanya dalam dada ini ba’da shalat ashar tadi…
Betapa tidak, seorang teman kuliah yang juga teman di kantor yang kukenal sebagai seorang non muslim, tadi datang ke mushola dengan wajah yang basah dan menatapku sambil senyum seraya mengambil mukena yang tergelat di atas lemari. Aku masih bingung dengan apa yang dilakukannya. Dengan muka yang bingung, kulayangkan pertanyaan
“kamu mau tidur?” (a stupid question lah kubilang sekarang).
“ nggak mba. Aku mau sholat”
“kamu…..” beberapa detik aku mencoba mencari pertanyaan yang tepat.
“ kamu kan Non-Muslim”. “ oh kamu.... muallaf?” tebakku langsung
”Iya mba” senyumnya semakin mengembang. Entah apakah berarti malu, ataukah sebagai ungkapan `iya...ini aku saudara barumu, maka terimalah aku`.
”Alhamdulillah....Keep istiqomah ya neng” sambutku. Langsung quberikan pelukan mewakili semua saudara sebagai tanda selamat datang dan sukacitanya kami menyambut seorang saudara baru.
Teringat lagi beberapa waktu yang lalu saat qu masih ngontrak rumah sendirian. Kemudian qu putuskan untuk menerima seorang teman lagi bersama-sama ngontrak. Namun perempuan itu non muslim. Banyak orang bilang bahwa dilarang menempati sebuah rumah dengan seorang yang bukan seagama. Qu bingung juga sih waktu itu. Namun sepertinya teman qu itu menunjukkan tabiat baik koq jadi apa salahnya?. Dan benar, selama berkumpul, dia sering bertanya-tanya tentang islam, tentang sholat, tentang puasa. Dan saat dya bilang mau ikut qu sholat, betapa mengharu birunya perasaan hatiqu saat itu. Lucu dan haru melihat dya belajar wudhu, kemudian belajar memakai mukena.
Saat qu memimpin dya sholat, benar ada getaran hebat di hatiqu.
Terlepas dari benar atau tidaknya qu mempimpin dya sholat. Padahal dya belum bersyahadat di hadapan saksi-saksi (Ulama?). Kalau memang salah, semoga Allah mengampuni qu.
Besok-besok, dya mulai ikut ibadah puasa....huu...senengnya.....Dan sekarang,, dya sudah merupakan bagian dari saudara muslim di muka bumi ini.

Alhamdulillah...segala puji bagi_Mu ya Allah...Engkau turunkan hidayah-Mu kepada makhlukMu. Tetap lindungi dia ya Allah...tunjuki kepada kami jalan kebenaran.
" Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk ke dalam agama Allah dengan berbondong-bondong. Maka bertasbihlah memuji Allah dan mohon ampunlah kepadaNya. Sesungguhnya Allah Maha Menerima taubat."

Friday, November 16, 2007

Menangis sebagai terapi jiwa

Pernah menyadari gak? setidaknya merasa bahwa sebenarnya menangis itu butuh tenaga?. Gak Pernah? Coba ajah.
Setelah menangis dengan benar-benar penuh perasaan apalagi plus ngamuk-ngamuk ato nyongsor-nyongsor selama 1 jam, pasti habis tu bakalan ngerasa lemas, malas n gak punya power buat ngelakuin apapun.
Banyak orang bilang menangis itu memalukan dan kekanakan banget, gak tegar, apalagi bagi laki-laki, kayaknya menangis itu perbuatan haram dan bakalan dapat dosa besar (padahal alasan sebenarnya sih Cuman harga diri ajah. Takut dibilangin gak laki-laki) he..he….
Jadi banyak orang yang dengan sekuat tenaga menahan tangis walaupun hatinya begitu teramat pedih, takut, resah, gelisah , dll lah…
Tapi bagi qu, menangis itu merupakan terapi loh…qu menyebutnya terapi jiwa... Kenapa bisa begitu? Pikir aja, biasanya kita menangis karena merasa apa yang kita tanggung terlalu berat, sampai seolah tidak mampu lagi melakukan apapun selain menangis. Di saat itu, kita menyadari ketidakmampuan kita sebagai makhluk. Apalagi yang bisa kita lakukan sebagai makhluk selain hanya menangis minta ampunan, minta pertolongan kepada sang Khalik. Terasa sebenarnya begitu kecilnya kita di hadapan Allah, sang pemilik pemilik alam semesta beserta isinya termasuk kita.
Menangis juga berguna sebagai obat alami loh. Obat cuci mata paling ampuh. Setelah seharian digunakan, mata kita memerlukan cairan. Cairan mata yang paling bagus, ya air mata. Jadi, menangislah untuk kesehatanmu.
Lagi, menangis bisa digunakan sebagai bentuk permohonan. Lebih canggih, sebagai bentuk perintah. Contoh : Seorang bayi yang belum bisa bicara, kalau dy haus, maka menangis merupakan cara nya untuk meminta sesuatu sama mamanya. Ada lahi, perempuan yang menangis biasanya mengandung makna “ tolong jangan sakiti aku” he…he…..
Airmata bahkan sebagai penolong si akhirat kelak. Sehelai bulu mata yang pernah basah oleh iar mata si pemilik saat memohon ampunan atau mengingat Allah, maka nanati bulu mata tsb akan bersaksi di persidangan alam kekal. Sehingga selamatlah si pemilik bulumata dari neraka.
Subhanallah ternyata menangis itu buka hal yang memalukan loh. Bahkan punya banyak manfaat.
Jadi ! menangis, kenapa mesti malu ?????